bacattg.jpeg

Hampir sebagian besar wanita pernah mengalami keputihan, paling tidak pernah mengalaminya sekali seumur hidup. Kebanyakan wanita menganggap keputihan sebagai sesuatu yang lumrah, tetapi semua ini harus dilihat dulu gejala dan penyebabnya.

Keputihan dalam bahasa medis dikenal sebagai flour albus atau leukore. Yang dimaksud dengan keputihan adalah cairan yang keluar dari alat genital wanita yang tidak berupa darah. Hal ini terjadi karena pengaruh hormonal dalam tubuh.

Menurut Boyke, dikenal dua jenis keputihan, yaitu keputihan fisiologis ( normal ) dan keputihan patologis ( tidak normal ).

Keputihan fisiologis ( normal ) biasanya terlihat bening dan kadang-kadang sedikit keruh, tidak gatal, tidak panas dan tidak bau. Biasanya datang menjelang seorang wanita dewasa terkena haid, saat ovulasi ( keluarnya sel telur dari kandung telur ), yaitu kurang lebih 12 – 14 hari setelah menstruasi, menjelang menstruasi, adanya rangsangan seksual serta dalam kehamilan. Dalam keadaan stress, keputihan juga sering terjadi.

Pada Vagina wanita dewasa terdapat bakteri yang baik yang disebut dengan basil Doderlein. Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya proteksi yang cukup kuat.

Disamping itu vagina juga mengeluarkan sejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri dari infeksi.

Sementara yang patologis ( tidak normal ) adalah keluarnya cairan secara berlebihan dari yang ringan, sampai berat misalnya keluar cairan kental, berbau busuk yang tidak biasanya dan berwarna kuning sampai kehijauan ( berubah warna ). Pada kasus yang berat seringkali juga disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina.

Terjadi karena infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi jamur biasanya dari golongan Candida atau Monilia akibat perubahan kadar hormon, gula darah ,atau rendahnya daya tahan tubuh. Dari golongan bakteri biasanya Hemofilus Vaginalis. Bakteri ini jahat dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin. Infeksi Parasit biasanya dari golongan Trikomonas dan juga dapat ditularkan melalui hubungan kelamin.

Keputihan yang bersifat patologis yang umumnya disebabkan oleh infeksi pada alat genital, baik infeksi yang ditularkan langsung tanpa melalui hubungan seksual ataupun yang ditularkan melalui hubungan seksual. Namun selain infeksi, keputihan yang patologis juga dapat timbul jika terdapat tumor, baik jinak maupun ganas pada alat genital.

Salah satu jenis keputihan patologis adalah keputihan yang disebabkan karena penyakit kanker mulut rahim, serta keputihan akibat stress, benda asing (spiral), letih, dan sebagainya.

Keputihan akibat kanker rahim salah satu penyebabnya adalah sering berganti-ganti pasangan. Dari berganti-ganti pasangan itulah, maka sang suami menularkan kepada istrinya. Karena para istri malu memeriksakan dirinya ke dokter, maka mereka biasanya baru memeriksa setelah menderita keputihan dan hubungan seks berdarah. Padahal itu sudah masuk kanker stadium dua atau tiga. Padahal dengan deteksi dini melalui pemeriksaan pap net (deteksi kanker), pasien dapat dideteksi ada-tidaknya penyakit kanker. Bahkan jika masih pada stadium dini, penyakit tersebut dapat disembuhkan 100 persen.

Selain oleh sebab-sebab yang disebutkan diatas keputihan abnormal juga dapat disebabkan oleh karena luka, penyakit keganasan misalnya tumor, benda asing akibat pemakaian tampon atau spiral dan Penyakit Hubungan Seksual (PHS) misalnya Gonore atau Raja Singa dan AIDS

Bila penyakit keputihan ini tidak diobati secara tuntas, maka infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga Panggul, tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) menjadi mandul..!

Hati-hati bagi wanita yang sering mengalami keputihan karena gejala kanker mulut rahim menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah ini.

Indikasi adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut mulai berubah warna, gatal dan mengeluarkan bau yang kurang enak.

Menurut Boyke, hampir semua wanita di Indonesia pernah mengalami keputihan patologis dalam hidupnya, minimal satu sampai dua kali. Maka dari itu, saran Boyke, para wanita dan pasangannya lebih baik memeriksakan diri mereka dengan pap net sebanyak dua tahun sekali sejak berhubungan seks.

Kanker mulut rahim juga bisa terjadi pada mereka yang belum pernah melakukan hubungan seksual jika wanita itu sering merokok. Wanita yang merokok mempunyai kecenderungan 12 kali lebih banyak dibanding wanita yang tidak merokok untuk menderita penyakit kanker mulut rahim.

Baik keputihan fisiologis maupun patologis harus segera diobati. Karena masing-masing membawa pengaruh bagi kesehatan. Keputihan fisiologis menyebabkan kurang bersihnya alat kelamin, yang akan menyebabkan masalah pada saat melakukan hubungan seksual. Bisa dibersihkan dengan alat pembersih yang saat ini banyak beredar di pasaran atau secara tradisional ( bahan dari tumbuhan ).

Selain obat-obatan kimiawi, keputihan dapat diantisipasi atau dapat diobati secara tradisional dengan menggunakan tanaman obat, adapun beberapa jenis tanaman obat yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :

1. Beluntas ( daun )

2. Bunga Matahari ( akar )

3. Bunga Pukul Empat ( akar )

4. Cempaka Putih ( bunga )

5. Daun Dukuk ( daun )

6. Delima Putih ( kulit buah )

7. Harendong ( daun )

8. Jaha ( akar atau biji )

9. Jali batu ( akar atau biji )

10. Jambu Bjiji ( daun )

11. Jengger Ayam ( bunga )

12. Kara ( bunga )

13. Kayu Rapat ( kayu )

14. Kembang Sepatu ( akar )

15. Kemuning ( daun )

16. Majakan

17. Manggis ( kulit buah )

18. Masoyi ( kulit kayu )

19. Nyamplung ( kulit kayu )

20. Pacar Kuku ( seluruh bagian tanaman )

21. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )

22. Picisan ( seluruh bagian tanaman )

23. Pulasari ( kulit kayu )

24. Pulutan ( akar )

25. Sirih ( daun )

26. Sruni ( daun )

27. Tanjung ( kulit kayu )

28. Tapak Liman ( seluruh bagian tanaman )

29. Tembelekan ( akar )

Cara pemakaian

1. Beluntas ( Pluchea md/ca L.)

Daun Beluntas muda segar 20 helai, Akar Tapak Liman I Pohon, Air secukupnya, Dipipis. Diminum sehari I kali di waktu pagi, 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari. Bila diperlukan dapat dipercepat penyembuhannya dengan cawikan rebusan Daun Sinih.

2. Bunga Matahari ( Hellianthus annuus L. )

Akar Bunga Matahari 4 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba lapak Liman segan (dengan akar) 5 gram, Daun Seribu segar 4 gram, Air secukupnya, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml . Apabila dibuat pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 4 hari.

3. Bunga Pukul-Empat ( Mirabilis jalapa L. )

Akar Bunga Pukui Empat segar 10 gram, Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis. Dikompreskan pada bagian yang sakit. Diulang selama 7 hari.

4. Cempaka Putih ( Mlchella alba Dc. )

Bunga Cempaka Putih 5 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Rimpang Kunyit 6 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.

5. Daun Duduk ( Desmodium triquetrum (L.) Disv. )

Daun Duduk segar 6 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 20 hari.

6. Delima Putih ( Punica granatum L )

Kulit buah Delima Putih segar 5 gram, Daun Beluntas segar 6 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Majakan 1 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.

Peringatan

Karena kadar tanin pada kulit buah cukup tinggi, ramuan yang terbuat dari kulit Delima Putih sering mengakibatkan muntah. Keracunan simplisia ini dapat menyebabkan pusing, gemetar, badan lemah, dan mencret.

7. Harendong ( Melastoma malabathicum L. )

Daun Harendong 2 genggam, Rimpang Jahe 1 ibu jari, Rimpang Bangle 1 ruas ibu jari

Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.

Catatan

Harendong ada beberapa jenis, antara lain : 1. Melastoma rnalabathicum L. 2. Melastoma polyanthum B1.

8. Jaha ( Terminata belerica (Gaertn.) Roxb. )

Buah Jaha 2 buah, Kulit Kayu Rapat I jari tangan, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Majakan ½ buah, Jintan Hitam 10 butir, Herba Tapak Liman 3 tanaman, Air 110 ml, Dibuat inks. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.

Catatan

Jaha Lawe atau Jalawe adalah buah Jaha yang sudah masak dan bijinya dibuang. Jaha Sukun adalah buah Jaha yang masih muda.

9. Jali Batu ( Sinonim Coix agresta Lour. Coix arundinacea Lamk. )

Akar atau biji Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 hari.

Peringatan

Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.

10. Jambu Biji ( Psiclium guajava L. )

Daun Jambu Biji muda 2 genggam, Daun Sirih 7 helai, Air 200 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani bagian beningnya, tiap kali minum 200 ml. Diulang selama 7 hari.

11. Jengger Ayam : Celosia cristata L. f.

Bunga Jengger Ayam 6 gram, herba Tapak Liman 6 gram, Daun Beluntas 5 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.

12. Kara ( Dolichos lablab L. )

Bunga Kara (biji putih) secukupnya, Adas secukupnya, Air secukupnya. Dipipis atau diseduh. Diminum 2 kali sehari 1 ramuan.

Catatan

Buah Kara ada beberapa macam, ada yang berbiji putih, kuning dengan bintik-bintik hitam, hitam dengan bintik-bintik putih, cokelat atau hitam.

13. Kayu Rapat ( Parameria laevigata (Juss.) Moldenke. )

Kayu Rapat I jari tangan, Kayu Mesoyi 1 jari tangan, Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Kemukus 6 butir, Cengkih 2 buah, Jaha Sukun I buah, Jintan Putih 5 butir

Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.

14. Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L. )

Akar Kembang Sepatu 10 gram, Rimpang Temu Kunci 7 gram, Daun Sirih segar 2 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.

15. Kemuning ( Murraya paniculata (L.) Jack. )

Daun Kemuning 3 gram, Daun Pacar Kuku 3 gram, Herba Tapak Liman 2 gram, Rimpang Temu Kunci, 2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.

16. Majakan ( Quercus lusitanica Lamk. )

Ramuan dan takaran untuk keputihan seperti tertera pada paparan Delima Putih.

17. Manggis ( Garcinia mangostana L. )

Kulit buah Manggis 25 gram, Air 1.000 ml, Dibuat infus, disaring lalu ditambah minyak Permen I sendok teh. Untuk cebok setiap hari. Diulang selama 10 hari.

18. Masoyi ( Massoia aromatica Becc. )

Kulit kayu Masoyi 1 jari tangan, Kayu Rapat I jari tangan, Buah Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet, 5 buah, Buah Kemukus 6 butir, Kuncup Cengkih 3 butir, Buah Maja Keling 1 buah, Jintan Hitam 10 butir, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum sehari 1 kali 100 ml. Diulang selama 7 hari.

19. Namplung ( Calophyllum inophyl/um L. )

Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun Iler 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.

20. Pacar Kuku ( Lawzonia inermis L. )

Herba Tapak Liman 2 tanaman, Rimpang Kunci Pepet 1 buah, Daun Pacar Kuku 12 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.

Peringatan

Tidak dianjurkan penggunaan simplisia ini bagi ibu hamil.

21. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )

Herba Pegagan 5 gram, Air secukupnya, Diseduh. Diminum sebagai pengganti air teh.

22. Picisan ( Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching. )

Herba Picisan 1 genggam, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Catatan

Tumbuhan ini sering dikacaukan dengan Drymoglossum heterophyllum C. Chr. Atau Drymoglosum piloselloides Presl.

23. Pulasari ( Alyxia reinwardtii BI. )

Kulit kayu Pulosari (serbuk) 1 sendok teh, Buah Adas (serbuk) 10 butir, Pisang batu masak 2 buah, Pisang batu mengkal 2 buah, Air sedikit, Serbuk Pulasari dan Adas diseduh dengan air panas. Pada seduhan ditambahkan Pisang batu, kemudian diremas dan diperas. Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Diulang selama 14 hari.

Catatan

Kulit kayu muda (Pulasari dedes), diduga lebih bermanfaat.

24. Pulutan ( Urena lobata L. )

Akar Pulutan 2 jari tangan, Tepung Garut 1 sendok makan, Air 2 gelas, Dibuat infus. Diminum sebagai pengganti minum air teh.

25. Sirih ( Piper betle L. )

Daun Sirih 2 helai, Daun Jambu Biji 5 helai, Air 210 ml, Dibuat infus. Cebokkan 2 kati sehari.

Catatan : Sebaiknya menggunakan daun segar.

26. Sruni ( Chrysanthemum indicum L. )

Daun Sruni 1 genggam, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.

Catatan : Bunga Sruni ada yang berbunga putih, kuning, cokelat, dan merah.

27. Tanjung ( Mimusops elengi L. )

Kulit kayu Tanjung 7 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum sehari 2 kali, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.

28. Tapak Liman ( Elephantopus scaber L. )

Tapak Liman 2 tanaman, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 10 hari.

29. Tembelekan ( Lantana camara L. )

Akar Tembelekan segar secukupnya, Air secukupnya, Direbus, air rebusan diminum setiap hari, diulangi selama 7 hari.

( dari berbagai sumber )